Bukti Kekuatan Pikiran 12 Tahun Lumpuh Pria Ini Akhirnya Bisa Berjalan,  Jangan Khawatir Ini 9 Skill yang Tidak Bisa Tergantikan oleh Artificial Intelligence Apa Itu?

JAKARTA (SURYA24.COM)- Seorang pria yang lumpuh selama 12 tahun dilaporkan dapat berjalan lagi untuk pertama kalinya hanya dengan menggunakan kekuatan pikirannya.

Dilansir dari Epoch Health, Gert-Jan Oskam (40) dinyatakan bisa berjalan lagi berkat perpaduan pikirannya dan implan yang dipasang di otak dan sumsum 

Pria asal Belanda ini sebelumnya dinyatakan lumpuh di kaki dan lumpuh sebagian di lengannya setelah kecelakaan bersepeda 12 tahun lalu. Dia divonis menderita mana kerusakan tulang belakang. Dia diberitahu tidak akan pernah bisa berjalan lagi.

Namun, tulis merdeka.com, sebuah tim internasional dari Institut Teknologi Federal Swiss di Lausanne, melengkapi Oskam dengan antarmuka otak-tulang belakang.

 

Alat ini dapat membuat Oskam bisa menggerakkan tungkai dan kakinya hanya dengan memikirkannya.

40 sesi latihan

Dia sekarang dapat berdiri, menaiki tangga, dan bahkan melintasi medan yang rumit dengan bantuan alat bantu jalan, menurut para peneliti.

Perangkat itu ditanamkan ke tengkorak Oskam. Ketika dia berpikir untuk berjalan, implan mendeteksi aktivitas listrik di korteks, lapisan luar otak, dan mengirimkan gelombang otak secara nirkabel ke komputer yang dikenakan Oskam di dalam ransel.

Informasi tersebut kemudian ditransmisikan ke generator pulsa yang dimasukkan ke sumsum tulang belakangnya, secara efektif mengaktifkan otot dan memungkinkannya menghasilkan gerakan tertentu. Untuk bisa berjalan dengan baik, Oskam menjalani 40 sesi dengan alat itu. Oskam berkata itu adalah perjalanan yang panjang. Namun, hasilnya sepadan.

“Saya merasa seperti balita, belajar berjalan lagi. Ini merupakan perjalanan yang panjang, tapi sekarang saya bisa berdiri dan minum bir dengan teman saya. Ini adalah kesenangan yang tidak disadari banyak orang," ujarnya.

Para peneliti mengatakan mereka sekarang berencana untuk membuat teknologi lebih ramping. Mereka juga sedang merekrut tiga orang untuk melihat apakah perangkat serupa dapat mengembalikan gerakan lengan.

Tidak Bisa Digantikan oleh Artificial Intelligence

Semakin maraknya penggunaan Artificial Intelligence (AI) dalam kehidupan sehari-hari memberikan kemudahan pada pengguna dalam melakukan kegiatan. Salah satunya adalah program language model terlatih yaitu ChatGPT.

Melalui ChatGPT pengguna bisa menginstruksikan beragam perintah dan mendapatkan respons seperti sedang berbicara dengan manusia. Selain itu masih banyak berbagai unsur kecerdasan buatan yang terus membantu beragam sektor kehidupan.

Meskipun memiliki dampak positif yang bisa mempercepat dan memberikan efisiensi dalam pekerjaan, AI bisa jadi menjadi ancaman sebagian pekerja. Beberapa keterampilan dan pekerjaan pun mulai tergantikan oleh AI.

 

Kendati demikian, dilansir dari Analytics Insight terdapat beberapa skill/keterampilan yang tidak dapat tergantikan oleh kecerdasan buatan/robot. Apa saja itu? Berikut ini ulasannya seperti dilansir kompas.com.

Berpikir kritis

Meskipun robot dan mesin sangat bagus dalam mengevaluasi data, namun mereka masih kekurangan kapasitas berpikir kritis layaknya manusia. Beberapa pekerjaan yang sangat membutuhkan skill ini di antaranya, seperti bidang bisnis, hukum, dan kedokteran.

Kecerdasan emosional

AI masih belum memiliki keterbatasan dalam menangani, menganalisis emosi orang lain. Mereka tidak memiliki empati, sentimen, layaknya manusia sehingga tidak dapat berkomunikasi secara emosional dengan pengguna. Salah satu pekerjaan yang masih berhubungan dengan kecerdasan emosional adalah psikolog atau psikiater.

Manajemen waktu

Meskipun AI dapat melakukan pekerjaan dengan cepat dan efektif, namun mesin tidak dapat memprioritaskan aktivitas atau mengatur waktu layaknya manusia. Beberapa bidang dengan keterkaitan skill ini biasanya dapat ditemui pada manajemen proyek, pendidikan, dan perawatan kesehatan.

Kemampuan interpersonal

Orang-orang dengan keterampilan interpersonal yang baik, seperti konselor, pekerjaan sosial dan orang-orang yang bekerja di bidang sumber daya manusia masih sulit tergantikan oleh AI. Kecerdasan buatan masih tidak dapat memiliki rasa empati, mendengarkan secara aktif, hingga penyelesaian masalah layaknya manusia. 

Kemampuan analisis

Mesin dan robot mampu menganalisis data dan membuat rekomendasi, namun masih belum memiliki kapasitas seperti manusia dalam melakukan interpretasi hingga membuat kesimpulan. Bidang-bidang seperti sains, teknik, dan keuangan masih membutuhkan kemampuan analisis yang baik dan tepat.

Kemampuan lain yang tidak dapat tergantikan oleh kecerdasan buatan adalah kewirausahaan. AI memang mampu dalam menganalisis data dengan baik, namun mereka tidak bisa memiliki semangat dan dorongan yang diperlukan untuk membangun bisnis yang sukses.

Orisinalitas

Meskipun AI mampu memproses data dan menghasilkan jawaban, namun mereka masih tidak kreatif menghasilkan ide yang baru, seperti manusia. Keterampilan ini biasanya dominan pada bidang seni, desain, dan penulisan kreatif.

Pemecahan masalah yang kompleks

Kecerdasan buatan mampu dalam mengevaluasi data dan mengembangkan solusi berdasarkan data tersebut, namun AI masih memiliki kekurangan dalam kapasitas memecahkan masalah secara kreatif seperti manusia. Beberapa bidang pekerjaan, seperti teknik, fisika, dan arsitektur harus memiliki kemampuan dalam pemecahan masalah yang kompleks.

Negoisasi

Skill lain yang tidak dapat digantikan oleh kecerdasan buatan adalah negoisasi. Mesin masih belum memiliki kemampuan tawar-menawar hingga mencapai kesepakatan dengan orang lain layaknya manusia. Adapun bidang hukum, bisnis, dan politik ynag masih membutuhkan keterampilan negoisasi yang kuat.***